Bagian Mesin Jahit dan Fungsinya
Belajar
mesin jahit apapun akan lebih mudah jika terlebih dahulu mengetahui
bagian-bagian mesin jahit. Sebuah mesin jahit tidak mungkin dapat digunakan
apabila bagian-bagian yang diperlukan untuk menggerakkan tidak lengkap.
Bagian-bagian penting dari mesin jahit adalah kepala mesin jahit dan
bagian-bagian yang lain seperti roda mesin, penyentak benang, pengatur tegangan
benang, jarum mesin, tangkai pemegang jarum, sepatu mesin, sekoci dan rumah
sekoci.
Bagian-bagian
dari kepala mesin jahit ini diberi tanda dengan angka untuk memudahkan kita
mempelajarinya.
Gambar 9
Kepala
mesin jahit dan bagian-bagiannya.
Roda mesin
jahit. Roda ini terdapat sebelah kanan kepala mesin jahit. Ditengah-tengah
terdapat kopling(alat penghubung).
Apabila kopling ini digerakkan atau diputar arah ke kanan, jarum mesin
dapat bergerak ke atas atau ke bawah. Jika kaki kita digerakkan atau roda mesin
diputar oleh tangan, maka mesin dapat digunakan untuk menjahit. Sebaliknya jika
kopling ini diputar atau dikendorkan ke
kiri, jarum mesin tidak dapat bergerak. Melainkan roda mesin saja yang dapat
bergerak.Hal ini dapat dilakukan apabila kita akan menggulung benang pada
sekoci.
Penyentak
benang jahit merupakan alat yang dapat menyentak benang jahit atas dengan
kekuatan cukup keras yang sudah terjerat oleh benang jahit bawah ke atas.
Pengatur
tegangan benang jahit ini terdiri dari dua lempengan (pelat) yang menyepit benang
atas. Pegas atau per yang berbentuk kerucut dan mur mengatur keras ringannya
tekanan per. Pada mur ini ada skala 0-9 yang dapat diputar ke arah kanan atau
kiri. Bila setikan benang atas longgar, mur dikencangkan tegangannya dengan
memutar mur ini ke arah kiri.
Gambar
10
Roda
mesin jahit.
Gambar 11
Pengatur tegangan benang jahit
Gambar 12
Penyentak benang jahit
Jarum mesin
termasuk salah satu pelengkap mesin jahit. Jarum mesin dan pemegang jarum dapat
bergerak ke atas dan ke bawah apabila roda mesin digerakkan. Fungsi dari jarum
mesin ini adalah membuat setik-setik pada bahan yang akan dijahit. Jarum pada
benang bawah yang pada sekoci, naik dan turun melalui bahan yang dijahit.Setiap
setikan ini dibentuk oleh benang atas yang saling mengisi dengan benang yang
ada pada bagian bawah.
Pada setikan diatur oleh alat pengatur setikan
dengan angka 6-20 yang merupakan ukuran jarak setikan. Jika alat ini dinaikkan
pada angka paling tinggi, maka rapat jarak setikan akan makin halus jahitannya,
demikian sebaliknya.Apabila tangkai pengatur setikan ditekan sepenuhnya ke
atas, jalannya mesin mundur. Menjahit mundur umumnya digunakan pada awal dan
akhir jahitan sebagai setik pengunci.
Gambar
13
Alat
pengatur jarak setikan.
Gambar
14
Menjahit
mundur sebagai setikan pengunci.
Disamping kepala
mesin dan bagian-bagiannya, masih ada alat pelengkap lain yaitu sekoci dan
rumah sekoci.Tanpa alat ini mesin jahit belum dapat dipakai, oleh karena itu
sekoci dan rumah sekoci adalah inti dari sebuah mesin jahit.
Sekoci adalah tempat tempat
benang jahit bawah digulungkan untuk keperluan menjahit.Menggulung benang dapat
dilakukan melalui alat penggulung yang terdapat pada kepala mesin.
Rumah sekoci
adalah tempat sekoci berputar. Pada dinding yang berbentuk silinder terdapat
per yang dapat diatur tegangannya melalui sekrup kecil. Cara memasangkan sekoci
pada rumah sekoci dapat dilakukan dengan menaikkan jarum mesin ke atas setinggi
mungkin, kemudian sekoci yang yang telah diisi benang masukkan ke dalam rumah
sekoci. Tarik ujung benang melalui per penekan .Selanjutnya peganglah rumah
sekoci dengan ibu jari dan jari tengah (tengah kiri) sambil klep dibuka oleh
jari telunjuk. Lalu pasangkan sekoci pada rumah sekoci sampai terdengar bunyi
“klik”.Sedangkan cara mengeluarkan sekoci dari tempatnya yaitu dengan menaikkan
jarum mesin setinggi mungkin , kemudian buka klep pada rumah sekoci dengaaaan telunjuk tangan kiri. Cabutlah
rumah sekoci dari tempatnya dengan ibu jari dan jari tengah.
Gambar
15
Sekoci
Gambar
16
Rumah
sekoci
Gambar
17
Cara
memasukkan dan mengeluarkan rumah sekoci dari mesin jahit.
Untuk menjahit
pakaian pada mesin jahit, diperlukan jarum mesin dengan berbagai ukuran. Ada
yang halus, sedang, dan besar. Nomor jarum yang halus adalah no 9 sampai no 12.
Nomor jarum yang sedang, adalah no 13 sampai no 15. Nomor jarum yang besar
adalah no 16 sampai no 22.
Untuk pemakaian
no jarum, tergantung pada halus atau kasarnya bahan yang akan dijahit. Untuk bahan yang halus seperti sutera dan
sifon, diperlukan jarum yang halus. Untuk bahan yang sedang seperti katun dan
tetoron, diperlukan jarum sedang. Untuk bahan yang kasar dan tebal seperti kain
gorden, diperlukan jarum besar.
Gambar
18
Jarum
mesin dengan berbagai macam nomor
Tangkai pemegang
jarum mesin harus dimasukkan sedalam mungkin pada tangkai pemegang, sehingga
tidak terlepas pada waktu digunakan untuk menjahit pakaian.
Gambar
19
Tangkai
pemegang jarum mesin dan cara memasangkan jarum mesin
Cara memasang
jarum mesin dengan menaikkan tangkai pemegang jarum setinggi mungkin. Kemudian
sekrup dikendorkan, masukkan jarum pada tempatnya sampai tepat pada atap tempat
jarum dan sekrup dikencangkan kembali.
Sepatu mesin
digunakan untuk menahan bahan yang dijahit pada tempatnya. Sepatu mesin dapat
dinaikkan dan diturunkan oleh tangkai pengangkatannya.Jika mesin tidak
digunakan sebaiknya sepatu mesin diturunkan dan berilah kain perca agar menjadi
penahan yang dapat menjaga sepatu dan gigi penyuap tidak saling n\merusak,
dikarenakan letaknya yang berimpitan dapat menyebabkan pergesekan.
Gambar
20
Sepatu
mesin dan cara memasangkannya.
Gigi penyuap letaknya tepat
dibawah sepatu mesin. Dengan gigi kecil pada penyuap maka bahan atau kain dapat
didorong ke depan atau belakang pada saat mesin jahit digerakkan.
Gambar
21
Gigi
penyuap
Gambar
22
Alat
penyetel kedudukan gigi
Alat penyetel
kedudukan dapat diputar ke kanan dan kiri sesuai dengan tebal tipisnya bahan
atau kain. Jika diputar ke kanan kedudukan gigi agak tinggi, pada waktu
menjahit bahan yang tebal. Sebaliknya bila menjahit kain yang tipis putar ke sebelah kiri.
No comments:
Post a Comment